KEUTAMAAN NEGERI YAMAN

Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian KEUTAMAAN NEGERI YAMAN
๐—ž๐—˜๐—จ๐—ง๐—”๐— ๐—”๐—”๐—ก ๐—ก๐—˜๐—š๐—˜๐—ฅ๐—œ ๐—ฌ๐—”๐— ๐—”๐—ก

“Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada Yaman, Fiqih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman.” (HR. Imam Ahmad, dinilai sohih oleh Al-Albani)

“Allahu Akbar! Allahu Akbar! telah datang pertolongan Allah dan telah datang penduduk Yaman. Kaum yang bersih hatinya, lembut tabiat mereka. Iman itu ada pada Yaman, fiqih itu ada pada Yaman dan hikmah itu ada pada Yaman.” (HR. Ibnu Hibban, dinilai sohih Syaikh Al-Albani)

๐—›๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐˜๐˜€-๐—›๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐˜๐˜€ ๐—ง๐—ฒ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ž๐—ฒ๐˜‚๐˜๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐—ก๐—ฒ๐—ด๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ ๐—ฌ๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ป

Hadis-hadis Nabi yang menerangkan kemulian negeri Yaman, banyak. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. ๐—ก๐—ฎ๐—ฏ๐—ถ ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ผ’๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—•๐—ฎ๐—ฟ๐—ผ๐—ธ๐—ฎ๐—ต ๐—จ๐—ป๐˜๐˜‚๐—ธ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐˜‚๐—ฑ๐˜‚๐—ธ ๐—ฌ๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ป.

Dari Ibnu Umar, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berdoa,
“Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam kami. Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Yaman kami.” (HR. Bukhori dan Ahmad)

2. ๐—ฅ๐—ฎ๐˜€๐˜‚๐—น๐˜‚๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ธ๐—ฎ๐—ป, ๐—ฏ๐—ฎ๐—ต๐˜„๐—ฎ ๐—ฝ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐˜‚๐—ฑ๐˜‚๐—ธ ๐—ฌ๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ป ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ต ๐˜‚๐—บ๐—ฎ๐˜๐—ป๐˜†๐—ฎ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฝ๐—ฎ๐—น๐—ถ๐—ป๐—ด ๐—ฝ๐—ฒ๐—ฟ๐˜๐—ฎ๐—บ๐—ฎ ๐—บ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐˜€๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐˜€๐—ฒ๐—ด๐—ฎ๐—ฟ๐—ป๐˜†๐—ฎ ๐—ฎ๐—ถ๐—ฟ ๐˜๐—ฒ๐—น๐—ฎ๐—ด๐—ฎ ๐—ฏ๐—ฒ๐—น๐—ถ๐—ฎ๐˜‚.

Dari sahabat Tsauban berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda,

“Sesungguhnya kelak aku akan berada di samping telagaku. Kemudian Aku akan menghalangi orang-orang yang akan meminum dari telagaku, agar penduduk Yaman dapat meminumnya terlebih dahulu. Aku memukul dengan tongkatku, sehingga air telaga tersebut mengalir untuk mereka.” (HR. Muslim)

Inilah salah satu bentuk karomah untuk penduduk Yaman. Dimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam mendahulukan mereka dalam hal meminum air dari telaga beliau. Sebagai ganjaran atas baiknya perilaku mereka dan bersegeranya mereka dalam menerima Islam. Rasulullah mendahulukan mereka untuk meminum air telaga beliau. Sebagaimana di kehidupan dunia, mereka membela kehormatan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dari musuh-musuh beliau. (Syarah Shohih Muslim 62/15)

3. ๐— ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฒ๐—ธ๐—ฎ ๐—”๐—ฑ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—ฆ๐—ฒ๐—ฏ๐—ฎ๐—ถ๐—ธ-๐—ฏ๐—ฎ๐—ถ๐—ธ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐˜‚๐—ฑ๐˜‚๐—ธ ๐—•๐˜‚๐—บ๐—ถ.

Suatu ketika, cerita Jubair bin Muth’im, kami bersama Rasulullah dalam sebuah perjalanan antara Makkah dan Madinah. Saat itu Nabi bersabda,

“Hampir-hampir bangsa Yaman melebihi kalian. Mereka bak segumpal awan. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi.” (HR. Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Al-Baihaqi, dinilai shohih oleh Al-Albani)

4. ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐˜‚๐—ฑ๐˜‚๐—ธ ๐—ฌ๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ป, ๐—ง๐—ฒ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ ๐—”๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต ๐——๐—ถ ๐— ๐—ฎ๐˜€๐—ฎ ๐—ง๐—ฒ๐—ฟ๐—ท๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ ๐—™๐—ถ๐˜๐—ป๐—ฎ๐—ต.

Abdullah bin Hawalah mengatakan, Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Hendaklah kalian memilih Syam. Karena ia adalah negeri pilihan Allah. Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya. Jika tak bisa, hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya). Karena Allah menjamin untukku negeri Syam serta penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan Ibnu Hibban. Dinilai shohih oleh Al-Hakim dan Al-Albani)

5. ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐˜‚๐—ฑ๐˜‚๐—ธ ๐—ฌ๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ป, ๐—ข๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฌ๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฃ๐—ฒ๐—ฟ๐˜๐—ฎ๐—บ๐—ฎ ๐—ž๐—ฎ๐—น๐—ถ ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ฒ๐—น๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฆ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ป.

Anas bin Malik berkata, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
“Sesungguhnya telah datang kepada kalian penduduk Yaman. Merekalah pelopor pertama dalam hal berjabat tangan.”

6. ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐˜‚๐—ฑ๐˜‚๐—ธ ๐—ฌ๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ป, ๐— ๐—ฒ๐—บ๐—ถ๐—น๐—ถ๐—ธ๐—ถ ๐—ฆ๐—ฒ๐—บ๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐˜ ๐—ฌ๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ง๐—ถ๐—ป๐—ด๐—ด๐—ถ ๐——๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ ๐— ๐—ฒ๐—บ๐—ฝ๐—ฒ๐—น๐—ฎ๐—ท๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ ๐—ฆ๐˜‚๐—ป๐—ป๐—ฎ๐—ต.

Sahabat Anas bin Malik menceritakan, “Suatu hari, beberapa orang dari negeri Yaman datang menemui Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, seraya berkata, “Wahai Rasululloh, kirimkanlah untuk kami seseorang yang akan mengajari kami sunnah dan Islam.” Lalu Rasulullah menarik tangan Abu Ubaidah seraya bersabda, “Ini orangnya, dialah penjaga umat ini.”

7. ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐˜‚๐—ฑ๐˜‚๐—ธ ๐—ฌ๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ป, ๐—”๐—ฑ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—•๐—ฎ๐—ป๐—ด๐˜€๐—ฎ ๐—ฌ๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—š๐—ถ๐—ด๐—ถ๐—ต ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ป๐—ถ ๐—ž๐—ฒ๐˜๐—ฎ๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ป ๐—ž๐—ฒ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐—”๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต.

Dari Abu Sa’id al Khudri radhiyallahu’anhu, beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya akan datang kaum, yang kalian akan merasa minder jika membandingkan amalan kalian dengan amalan mereka“. “Apakah mereka kaum dari kaum Quraisy ya Rasulullah?” Tanya para Sahabat. “Bukan, mereka adalah penduduk Yaman.” jawab Rasulullah.” (HR. Ibnu Abi Ashim, dishohihkan oleh Imam Muqbil Al-Wadi’i)

8. ๐—œ๐—บ๐—ฎ๐—ป ๐—”๐—ฑ๐—ฎ ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐—ฌ๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ป, ๐—›๐—ถ๐—ธ๐—บ๐—ฎ๐—ต ๐—”๐—ฑ๐—ฎ ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐—ฌ๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ป.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, beliau mengatakan, “Tatkala diturunkan ayat, ” Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong.”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
“Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada Yaman, Fiqih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman.” (HR. Imam Ahmad, dinilai sohih oleh Al-Albani)

Maksud fikih ada pada Yaman, terang Imam Nawawi dalam syarah Shahih Muslim, maksudnya, fikih di sini maksudnya ungkapan tentang kefahaman dalam permasalahan agama. Sebagian fuqoha dan ulama ushul, memaknai istilah fikih dengan suatu pengetahuan terhadap hukum-hukum syari’at, yang berkaitan dengan amalan badan, melalui dalil-dalil yang berkaitan dengan amalan tersebut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Banner iklan disini
Tekan Tombol Close Untuk Menutup

Banner iklan disini